Gelar Aksi Damai di Kantor DPRD, Jurnalis Banyuwangi Tolak RUU KUHP



BANYUWANGI, Koranpatroli.com – Sebagai bentuk penolakan terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), puluhan jurnalis di Banyuwangi menggelar aksi damai di halaman kantor DPRD Banyuwangi, Jum'at (27/09).

Puluhan wartawan dari berbagai media tersebut, tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) serta sejumlah organisasi wartawan lain bersatu menyuarakan penolakan atas RUU KUHP yang dinilai membatasi kerja pers.

Hal itu dilakukan, karena dalam RUU KUHP yang baru terdapat 10 pasal yang mengancam tugas dan kinerja wartawan.

“Kami disini tidak demonstrasi. Namun kami menggelar aksi damai atas RUU KUHP yang mengancam kinerja wartawan. Didalamnya ada 10 pasal yang mengancam tugas kami,” teriak Syaifudin Mahmud, Ketua PWI Banyuwangi.

Perwakilan IJTI Tapal Kuda Banyuwangi, Jember, Situbondo dan Bondowoso, Enot Sugiartono menyampaikan, adanya RUU KUHP, pihaknya khawatir kebebasan pers akan dibatasi.

"Kami khawatir akan dikebiri dan di bungkam sehingga tidak bisa menyuarakan aspirasi masyarakat dengan seadil-adilnya. Maka dari itu, kita tolak RUU KUHP,” ucap Enot.

Sementara, Hermawan Arifdianto, perwakilan AJI Kabupaten Jember, menyayangkan penangkapan terhadap wartawan, bahkan beberapa diantaranya mengalami kekerasan saat bertugas.

“Sampai saat ini ada 10 teman-teman Jurnalis dari berbagai daerah yang menjadi korban kekerasan. Salah satunya adalah wartawan TVRI yang dihajar hingga babak belur dan masuk rumah sakit. Ini adalah bentuk pengekangan dan pembungkaman terhadap jurnalis,” ujarnya.

Selain orasi, para jurnalis juga melakukan aksi teaterikal yang menyimbulkan kebebasan pers sedang dibelenggu. Mereka juga melakukan aksi tutup mulut dengan plaster, sebagai bentuk perlawanan jurnalis atas RUU KUHP yang memuat pasal karet yang berpotensi menghalangi tugas jurnalistik.

Aksi damai para kuli tinta ini mengejutkan para wakil rakyat Bumi Blambangan. dikarenakan saat bersamaan sedang berlangsung Kunjungan Kerja (Kunker) anggota Dewan dari Bali di Banyuwangi.

Seperti diketahui, awalnya puluhan wartawan Banyuwangi ini pesimis, suara mereka bakal didengar anggota DPRD. tetapi Jelang akhir orasi dan teaterikal beberapa wakil rakyat, antara lain Salimi, Masrohan, Riki Antar Budaya, dan Riko Antar Budaya, Irianto serta anggota Dewan  yang lain, bersedia menemui dan berdialog dengan puluhan wartawan.

“Kami sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh teman-teman media, dan apa yang telah temen temen sampaikan nanti akan kita teruskan kepada pimpinan, agar bisa diteruskan kepada DPR RI,” pungkas Salimi.(git)

No comments

Powered by Blogger.