Penyaluran Bantuan Pangan Non-tunai, (BPNT)Warga kecamatan ganding menerima beras tak layak di komsumsi dan sangat jauh dari harganya pasar.

Sumenep_koran patroli.com
Banyak yang dikeluhkan masyarakat tentang penerimaan penyaluran BPNT atau Bantuan Pangan Non Tunai yang di gulingkan oleh pemerintah di beberapa daerah. Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) atau yang lebih dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH) di bawah naungan Kementrian Sosial.

Kementrian sosial banyak mengeluarkan bantuan, berupa uang tunai, makanan seperti beras, telur. Bantuan anak sekolah melalui kartu pintar (KIP), kartu indonesia sehat (KIS), kartu program keluarga harapan (KPKH), melalui program keluarga harapan (PKH) masyarakat dapat lebih diarahkan pada bebannya.
Namun sumber yang mereka tunggu dan di nantikan malah menjadi lebih tidak layak, seperti beras yang di keluarkan oleh subleyer ke  agen.

Beras yang tidak layak ini sekarang di keluarkan melalui bantua pangan non tunai, BPNT di salah satunya  kecamatan.
Berdasarkan pantauan Media koran patroli.com di Kabupaten sumenep menghadiri dan banyak masyarakat yang ada di Kecamatan, salah satunya Kecamatan ganding Kabupaten  sumenep madura, Berdasarkan pantauan kami di desa yang ada di Kecamatan ganding, penerima Beras dari yang tidak ada lebel dan beras banyak hancurnya  beras yang sama sekali tidak layak dan tidak sesuay dengan harga di pasaran, juga tidak bersih dan tidak layak di Kunsumsi (25 Des 2019).

Di kutip dari salah satu pendamping (PKH) di kecamatan ganding madura, bantuan
Itu harganya 110.000 dapat telur 7 dan beras 10kg (cek lagi takut gak sampai 10kg)
Beras harus kualitas medium
Tidak banyak hancurnya atau kapang
Lebih jelasnya hubungi pihak kecamatan atau pendampingnya
 dan itu yang lebih tau pastinya adalah pendamping BPNT kecamatan ganding sendiri dan supleyernya di kecamatan ganding pungkasnya.@sahawi

No comments

Powered by Blogger.