Pemkot Surabaya bersama aparat hukum awasi penyerapan dana kelurahan 2020
Surabaya_koran patroli.com. Pemerintah Kota Surabaya, Jawa
Timur, didampingi aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan
akan mengawasai penyerapan dana kelurahan untuk tahun anggaran 2020 senilai
Rp576 miliar.
Kabag Bina Program Pemkot Surabaya Robben Rico, di Surabaya,
Selasa, mengatakan Pemkot Surabaya akan bekerja sama dengan kepolisian dan
kejaksaan sebagai pendampingan hukum dalam hal penyerapan dana kelurahan.
"Jadi lurah dan camat tidak perlu khawatir, selama
tidak ada niatan jelek. Sebenarnya tidak perlu takut, selama niatnya
baik," katanya.
Diketahui total dana kelurahan yang digelontorkan mencapai
Rp576 miliar atau 5 persen dari total APBD Kota Surabaya 2020 yaknni Rp10,3
triliun. Anggaran itu dibagi untuk 154 kelurahan. Jadi, satu kelurahan mendapat
plot anggaran Rp3,5 miliar hingga Rp 4 miliar, bergantung kebutuhannya.
Menurut dia, pihaknya sudah mengumpulkan seluruh curah dan
camat se-Surabaya untuk sosialisasi seputar dana kelurahan. "Saat ini
tinggal menunggu usulan dari masing masing kelurahan," ujarnya.
Saat ditanya proses lelang, Robben menjelaskan soal lelang
nantinya dilakukan secara bersamaan agar semua kelurahan hasilnya sama.
"Memang di tiap kelurahan keinganan berbeda-beda. Tapi,
paling tidak di 30 kelurahan ada yang sama, tapi semua tetap melalui
musrenbang," ujarnya.
Namun, lanjut dia, secara prinsip sebenarnya sama saja baik
proyek dikerjakan di kelurahan maupun di dinas terkait. Hanya saja yang
membedakan hanya yang pemegang kuasa proyek, sedangkan untuk musrenbang tetap
melalui kecamatan ke kota.
"Nanti untuk Bappeko menganggarkan dan merekap
hitungannya, jadi tidak ada bedanya. Bedanya, cuma nanti yang dikerjakan di
sana yang ada berita acaranya," katanya.
Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota
Surabaya Pertiwi Ayu Krishna sebelumnya dana Kelurahan yang mencapai Rp3,5
miliar per kelurahan saat ini belum bisa dimanfaatkan karena belum ada
Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai payung hukumnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, Komisi A mendorong agar wali
kota mengeluarkan Perwali sehingga serapan dana tersebut bisa dimaksimalkan.
"Kami mendorong adanya perwali, sehingga perlu juga
menyiapkan SDM agar bisa memanfaatikan dana kelurahan," katanya.
No comments