Pejabat PT Pelni dicopot gelar kajian Ramadhan tanpa ijin direksin

Jakarta_KoranPatroli.com

PT Pelni (Persero) mencopot pejabat yang menyelenggarakan ygkajian Ramadan secara daring (online) yang mengatasnamakan perusahaan tanpa izin direksi.

Ngabalin menyoroti sikap pejabat di PT Pelni yang menggelar kajian tapi tanpa izin atasannya. Atas dasar itulah, Ngabalin mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh komisaris PT Pelni mencopot pejabatnya itu.

"Tidak ada orang di perusahaan milik negara itu bekerja atas kemauannya sendiri, jadi harus ada koordinasi, karena itu kenapa bang Ali memberikan apresiasi kepada direksi dan komisaris PT Pelni atas tindakan tegas yang mereka ambil. Karena, BUMN harus bersih," katanya.

Komisaris Independen Pelni Dede Budhyarto mengatakan pencopotan itu dilakukan sebagai pelajaran kepada seluruh BUMN agar tidak segan memecat pegawai yang terlibat radikalisme.

"Pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot. Ini pelajaran sekaligus warning (peringatan) kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," ujarnya lewat akun Twitter @kangdede78, dikutip pada Jumat (9/4).Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengapresiasi pencopotan pejabat PT Pelni yang menggelar kajian Ramadan tanpa seizin atasan. Sebab menurutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus bersih dari ajaran radikalisme.

"BUMN, Badan Usaha Milik Negara itu harus bersih dari orang-orang yang menyebarkan ajaran dan paham-paham radikal di karyawan-karyawan BUMN," kata Ngabalin saat berbincang dengan wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu (10/4/2021).

No comments

Powered by Blogger.