Pasien Covid Meningkat, Warga Resah Plt Kelurahan Kapas Acuh


Nganjuk, koranpatroli.com - maraknya pasien covid yang meninggal di Kelurahan Kapas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk membuat resah warga, karena Plt kepala kelurahan Sukomoro dianggap acuh dan tidak melakukan tindakan apapun termasuk penyemprotan disinfektan, pihak kelurahan kapas juga tidak memberi bantuan bagi keluarga yang melakukan isoman ( isolasi mandiri_red).

Warga yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa ditempatnya tidak ada satgas covid-19 sehingga jika ada warga yang meninggal dikarenakan covid, warga harus mencari relawan untuk memakamkan, jika tidak ada relawan maka dimakamkan sendiri oleh anggota keluarganya. Bidan kelurahan yang notabene menjadi nakes juga tidak melakukan tindakan apapun termasuk memberi vitamin terhadap keluarga pasien ataupun penyemprotan disinfektan terhadap rumah pasien penderita civid-19
" Di Kelurahan kapas belum dibentuk satgas penanganan covid - 19," ujar Mulyono kepala Dusun kelurahan Kapas melalui ponsel (29/7) sekira pukul 22.00 wib.



Terpisah Plt kelurahan Kapas Sriyatun yang berdomisili di Rejoso mengatakan bahwa pihak kelurahan tidak mempunyai anggaran dana untuk penanganan covid- 19.
Sriyatun juga mengatakan bahwa penyemprotan adalah tugas Rw dikarenakan Rw adalah pemenang lelang bengkok kelurahan. Plt Lurah juga mengatakan bahwa bidan desa selalu mengontrol keluarga pasien yang terpapar covid-19 dengan memberi vitamin dan mengunjungi pihak keluarga yang sedang melakukan ismon.
"Itu tugas pak Rw karena beliau pemenang lelang bengkok, jadi anggaran untuk penyemprotan ada di pak Rw," ungkap Sriyatun pada Jum'at (30/7) di kantor Kelurahan.
Sriyatun yang didampingi sekertaris kelurahan (carik_red) juga mengatakan bahwa pihak masyarakat Kapas sendiri yang bandel, seperti ketika ada larangan untuk sholat Idul Adha di masjid masyarakat tetap melaksanakannya.
"Masyarakat sini memang bandel kok, kalau ada larangan tidak boleh ke masjid tetap saja ke masjid, seperti waktu sholat Idul adha kemarin, " ujarnya.
Sekertaris kelurahan juga menambahkan bahwa disinfektan tidak terlalu penting, karena penularan covid-19 itu melalui tatap muka saja.
" mohon maaf menurut saya penyemprotan disinfektan itu tidak terlalu penting, karena saya sudah konsultasi ke dokter bahwa penularan covid-19 itu melalui tatap muka," ungkap carik yang tidak menyebutkan namanya ini.

Reporter : Ester Mardiana.p
Editor : Muhendi. S. Kom.i


1 comment:

  1. Ngapunten, nuwun sewu. Kapas ada 8 rw. Ttg penyudutan kepada RW Baiknya cek n ricek. kemudian ttg masyarakat bandel juga begitu cek n ricek. Ketemunya bandel ato tdk ada proses edukasi yg baik.
    Disana juga ada LPM nya. Kenapa juga tdk ada klarifikasi dr pihak pencari berita ke LPM. Maaf, menurut saya kayaknya terlalu dini klo harus diberitakan.
    Jika ada komentar saya yg salah mohon maaf yg sebesar2nya.������

    ReplyDelete

Powered by Blogger.