LSM Jembar Sampaikan Aspirasi Terkait Jalan Gang Dan Jembatan Saat Audiensi Dengan Anggota DPRD KBB.



Bandung barat_koranpatroli.com


LSM Jembar (Jembatan aspirasi rakyat) selalu bekerja sesuai tupoksi dan AD/ART yaitu menjadi wadah aspirasi masyarakat. terbukti pada saat audensi menyampaikan aspirasi warga masyarakat cangkorah di gedung DPRD kabupaten Bandung barat.


Terpantau awak media koranpatroli.com senin (13/09/2021 saat mengadakan audensi di gedung DPRD kabupaten Bandung barat terkait masyarakat desa Cangkorah, kecamatan Batujajar, KBB yang membutuhkan akses jalan penghubung jalan Desa. 



Saat di wawancara usai audensi dengan anggota DPRD kabupaten Bandung barat, Asep saepudin sebagai Ketua Umum LSM jembar mengatakan, masyarakat cangkorah sangat ingin memiliki akses jalan dan selama ini belum pernah mendapatkan perhatian pemerintah. 


"Sudah beberapa puluh tahun hingga sekarang mereka belum pernah memiliki akses jalan karena belum mendapatkan perhatian Pemerintah", ujar Pria yang akrab disapa Atek ini.


Atek menyebut sekitar 7.000 jiwa masyarakat yang ada di 10 RW (RW 8-17) merasa terisolir dan sangat membutuhkan jalan penghubung tersebut.



"Kenapa memilih Jalan Jembatan, karena Jalan Jembatan sepanjang 120 meter ini juga salah satunya  sangat dekat aksesnya untuk menuju ke Kantor Desa", jelas Atek.


Masih kata Atek, masyarakat telah menghibahkan tanah untuk jalan dari 1 meter hingga sekarang sudah menjadi hampir 3 meter sepanjang 500 meter untuk akses jalan gang.


"Kita (LSM Jembar) sebagai fasilitator berharap mudah-mudahan Pemerintah dapat cepat merealisasikan akses jalan penghubung jembatan antar Desa ini", harap Atek.


Di tempat terpisah Asep Mulyana selaku Kepala Desa (Kades) Cangkorah menyebut secara geografis wilayahnya terbagi 2 dengan adanya DAS (Daerah Aliran Sungai) Saguling.


"Hal ini membuat warga harus memutar jalan cukup jauh jika ingin menuju Kantor Desa atau beraktifitas.Oleh karena itu akses jalan jembatan penghubung ini sangat dibutuhkan untuk menunjang aktifitas masyarakat sehari-hari", jelas Kades Asep.


Disebutnya saat ini memang ada jembatan penghubung yang dibangun swasta, namun kondisinya sudah kurang layak karena terbuat dari kayu hingga dikawatirkan rubuh jika terus menerus dilewati kendaraan roda empat.


"Kami menginginkan jembatan permanen karena akan lebih aman jika dilewati kendaraan roda empat. Semoga dengan adanya audiensi kali ini bisa cepat direalisasikan secara nyata oleh Pemerintah", pungkasnya



Reporter: Asep Cahyana.

Editor : Muhendi. S. Kim.i

No comments

Powered by Blogger.