Timbulkan Bau Kotoran, Kandang Sapi Ditengah Pemukiman Warga Diduga Cemari Lingkungan.







Nganjuk, koranpatroli.com - Berbau kotoran , kandang sapi ditengah pemukiman warga diduga cemari lingkungan setempat. Pasalnya kandang yang berdiri dijalan Anggrek  Kelurahan Banaran , Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk ini biasa menampung puluhan ekor sapi dan sudah beroperasi kurang lebih 20 tahun. Kandang yang berdiri diatas lahan sewaan ini juga diduga tidak berijin masyarakat setempat.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa bau tidak sedap yang berasal dari kotoran sapi ini sangat mengganggu lingkungan setempat apa lagi ketika musim hujan tiba.
Kandang yang berseberangan  tepat dengan rumah warga atau berjarak sekitar empat meter ini ketika hujan tidak dapat menampung air diduga karena tidak mempunyai saluran pembuangan air sehingga air yang bercampur kotoran sapi ini meluap hingga ke gang (jalan) yang biasa dilalui warga.

"Baunya sangat mengganggu hingga radius kurang lebih 500 meter,"ucapnya pada media.
"Selain menimbulkan bau, ketika hujan air bercampur kotoran sapi yang berasal dari kandang meluap kejalan,"ujarnya lagi.

Terpisah, pemilik kandang (yuli) mengatakan bahwa hal itu tidak benar.
"Kandang saya tidak menimbulkan bau,"ujarnya pada rabu (1/12).
Yuli juga megatakan bahwa luapan air berasal dari makam yang berada diutara kandang dan juga berasal dari jalan yang kemudian masuk kekandang ketika hujan.
" karena semua air masuk kedalam kandang sehingga kandang tidak bisa menampung air, akhirnya air kembali meluap ke jalan," tuturnya.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nganjuk ketika dikonfirmasi terkait adanya kandang sapi yang berada dipemukiman warga mengatakan bahwa jika ingin membuka usaha dibidang peternakan maka pihak pengusaha harus memiliki ijin warga yang terdampak.
"Jika ingin membuka usaha peternakan harusnya melalui ijin warga terdampak terlebih dahulu," ujar Nurbinti S. Sos, MM selaku sekretaris dinas lingkungan hidup melalui pesan whatsapp nya.

Reporter : Ester Mardiana.p

No comments

Powered by Blogger.