Terkait Banjir Yang Diduga Dampak Dari Exs Galian C Milik Kades, Ini Penjelasan Kapolsek Sukomoro




Nganjuk, koranpatroli.com - Terkait banjir yang diduga diampak dari exs galian C milik kades, kapolsek sukomoro. AKP Jumari membenarkan dugaan pristiwa tersebut dengan mengatakan bahwa 
"pada sekira hari Jum'at (13/1/2020) lalu warga berkumpul di salah satu rumah perangkat desa yang juga menjadi korban banjir tersebut, untuk menyelesaikan kejadian dampak banjir secara kekeluargaan," tutur kapolsek.

" Kami hanya sebatas menjembatani saja, bahkan tiga pilar pun juga hadir disana," ucapnya.

Kapolsek juga mengatakan bahwa sudah terjadi kesepakan 
untuk mengganti rugi petani yang diduga gagal panen dengan nominal uang yang berbeda - beda dan tertuang dalam pernyataan.
" Untuk sementara ranahnya adalah perdata," ungkapnya
" Tapi tidak menutup kemungkinan akan menjadi pidana jika pada hari H kepala desa tidak bisa memenuhi janjinya," tambahnya.

" Kami sudah mengantongi pasal pidananya jika pada satu setengah bulan kedepan kades tidak bisa menyelesaikan pembayaran ganti rugi terhadap warga terdampak," masih ujarnya.
Akp Jumari menambahkan bahwa pihaknya akan tetap mengawal kasus tersebut hingga selesai.
" Kita lihat saja nanti satu bulan setengah ke depan, jika tidak terselesaikan maka kades bisa dikenakan pasal kelalaian sehingga merugikan banyak pihak," tuturnya lagi pada selasa (18/1).

Jumari menjelaskan bahwa exs galian tersebut sudah diurug kembali, akan tetapi tidak dapat mengembalikan tanah menjadi seperti sediakala dikarenakan kurang adanya pemadatan sehingga ketika hujan turun, tanah tersebut tetap akan larut dengan air. 

Diberitakan sebelumnya bahwa warga Desa Bungur, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk sebagian sawahnya terendam banjir pada Rabu (12/1) lalu.
Banjir tersebut diduga dampak dari galian c milik Kepala Desa Bungur (Yatiran_red) .
Galian c yang sudah diurug kembali oleh kades jebol dikarenakan intensitas hujan yang sangat deras sehingga air meluap dan menggenangi pulahan hektar sawah warga.
Dari kejadian tersebut warga menderita kerugian ratusan juta rupiah karena terancam gagal panen.

Reporter : Ester Mardiana.p
Editor : Muhendi. S. Kom.i

No comments

Powered by Blogger.