PT. Platinum Cemerlang Indonesia Akan Segera Bangun Jembatan Didalam Lokasi Pembangunan Pabrik, Ini Tanggapan Warga




Jombang, Koranpatroli. com_ terkait akan dibangunnya jembatan didalam proyek pembangunan pabrik batu bata ringan milik PT. Platinum Cemerlang Indonesia yang terdapat di Dusun Bra'an, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, salah satu warga desa tersebut mengatakan bahwa jembatan yang menghubungkan Dusun Bra'an dan Desa Plosorejo sudah masuk dalam spesifikasi (rencana) pembangunan pabrik dikarenakan jembatan tersebut akan menjadi jalan akses satu - satunya menuju pabrik, 

Sementara itu salah satu perangkat Desa Plosorejo mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui perihal pembangunan jembatan tersebut. 

"Saya malah tidak tau kalau akan dibangun jembatan, " tulisnya pada pesan whats app. 

Tampak terlihat dilokasi, sudah berdiri tiang pancang yang akan digunakan untuk membangun jembatan. 

Warga memepertanyakan apakah jembatan yang akan dibangun sudah mengantongi ijin pemanfaatan ruang sungai.

"Itukan untuk kepentingan pribadi, " ucap warga. 

Terpantau bahwa pembangunan jembatan juga meluber ke pinggir sungai sehingga memakan tanggul sungai. 

Terpisah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataam Ruang Kabupaten Jombang melalui bidang pengairan (Jumain) mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut karena ijinnya melalui BBWS ( Balai Besar Wilayah Sungai) provinsi. 

"Ijinnya langsung di BBWS  provinsi, jadi kita juga tidak tahu, " ujar Jumain pada Selasa (20/03/2024). 

Diberitakan sebelumnya bahwa PT. Platinum Cemerlang Indonesia yang terletak di Dusun Bra'an , DesaBandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang nekat melakukan pembangunan dan pengeboran air tanah meski belum mengantongi ijin PBG dan SIPA. 

Untuk diketahui pula bahwa beberapa kali warga menutup jalan akses menuju pembangunan pabrik batu bata ringan dikarenakan upah kerja yang tidak dibayarkan bahkan investor juga belum pernah mengadakan sosialisasi terhadap warga terdampak.

Hingga berita ini kami naikan pihak PT. Platinum Cemerlang Indonesia enggan berkomentar dengan alasan kesulitan berbahasa Indonesia. (**) 


Editor : Ester Mardiana. P

No comments

Powered by Blogger.