LSM di Nganjuk Pertanyakan Dugaan Manipulasi Data Penerimaan Siswa SMPN 4 Nganjuk Jalur Domisili



l

Nganjuk, koranpatrolo.com– Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Nganjuk mempertanyakan dugaan manipulasi data pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2025 melalui jalur domisili di SMP Negeri 4 Nganjuk. Dugaan tersebut mencuat setelah ditemukan perbedaan data pendaftaran seorang siswa dalam aplikasi Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada data awal, seorang calon siswa dengan inisial KAA mendaftar lewat jalur domisili dengan jarak rumah ke sekolah tercatat sejauh 5.000 meter, namun tidak lolos seleksi. Namun, sehari kemudian, calon siswa tersebut kembali mendaftar dengan nama berbeda, yakni AA, masih melalui jalur domisili, namun dengan jarak hanya 600 meter, dan dinyatakan diterima.

Ketua LSM yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa hal tersebut adalah pelanggaran dan dapat di diskualifikasi.
" Itu tetap bentuk pelanggaran dan dapat didiskualifikasi, terus acuan untuk di dapodik bagaimana jika nama siswa tersebut berbeda dengan data yang ada di sekolah sebelumnya (SD), " ujarnya.

Sumber internal juga menyebutkan, siswa tersebut bahkan sudah melakukan daftar ulang. Temuan ini memicu kecurigaan adanya manipulasi data atau perubahan identitas untuk meloloskan calon siswa tersebut.

Pihak SMPN 4 Nganjuk, melalui Kepala Sekolah Minarti, membantah adanya rekayasa penerimaan siswa. Minarti menegaskan pihaknya menerima siswa murni berdasarkan jalur dan aturan yang berlaku.
“Kami murni menerima siswa sesuai aturan jalur yang ada, tanpa rekayasa,” ujar Minarti.

Ia juga menyampaikan bahwa beberapa wali murid memberikan bentuk apresiasi setelah anaknya diterima.
“Saking terima kasihnya, ada wali murid yang memberi ayam panggang. Ada juga yang memberi uang untuk rokok, ada yang 200 ribu, 100 ribu, dan uang itu saya berikan ke operator,” ungkap Minarti, yang dibenarkan oleh operator sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut.

LSM setempat berencana melaporkan temuan ini ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti. (team) 

No comments

Powered by Blogger.