Syukuran HUT ke-80 RI, Warga Sonoageng Prambon Gelar Doa Bersama




Nganjuk, koranpatroli.com _ 17 Agustus 2025 — Malam menjelang detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945 kembali dirayakan dengan penuh khidmat oleh masyarakat Desa Sonoageng, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Sabtu malam (16/8), warga setempat menggelar syukuran dan doa bersama sebagai wujud rasa syukur atas 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.


Acara yang dipusatkan di balai desa ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, dan ratusan warga dari berbagai dusun. Doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat, yang mengajak masyarakat merenungkan kembali perjuangan panjang bangsa Indonesia merebut kemerdekaan.


Kepala Desa Sonoageng dalam sambutannya mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kini dinikmati adalah buah perjuangan para pahlawan.


> “Tugas kita saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata, menjaga persatuan, serta membangun desa demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.




Salah satu tokoh masyarakat Prambon, Windu, turut memberikan pernyataan. Ia menekankan bahwa peringatan 17 Agustus bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum memperkuat kebersamaan.


> “Syukuran kemerdekaan ini adalah bentuk rasa syukur sekaligus pengingat. Perjuangan belum selesai, terutama bagi kita di tingkat desa. Generasi muda harus tampil menjaga persatuan, menjauhi perpecahan, dan ikut membangun bangsa mulai dari lingkungan terdekat,” kata Windu.




Sejumlah warga juga menuturkan harapan agar tradisi syukuran seperti ini tetap dijaga, karena selain mempererat persaudaraan, juga menumbuhkan kembali nilai gotong royong yang mulai pudar di tengah modernisasi.


Acara syukuran ditutup dengan ramah tamah sederhana, di mana warga saling berbincang dan berbagi pengalaman perayaan kemerdekaan di masa lalu. Suasana penuh keakraban tampak mewarnai malam itu, menjadi simbol bahwa semangat persatuan dan nasionalisme masih tumbuh subur di hati masyarakat desa.


Peringatan HUT ke-80 RI di Desa Sonoageng ini tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga momentum refleksi: bahwa kemerdekaan adalah amanah besar yang harus terus dijaga, diwariskan, dan diisi dengan kerja nyata demi kemajuan bersama.


Editor : Ester Mardiana. P

No comments

Powered by Blogger.