Jembatan Kedung Dowo Putus, Satu Pengendara Terjatuh, Warga Desak Pemerintah Bertindak





Nganjuk, koranpatroli.com_Jembatan penghubung antara Dusun Kedung Dowo dan Desa Begadung kembali putus pada Minggu (30/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB. Ambrolnya jembatan di sisi utara itu bahkan sempat menyeret seorang pengendara motor hingga terjatuh ke bawah jembatan.

Suprianto, warga Kedung Dowo yang melihat langsung kejadian tersebut, mengatakan bahwa beruntung pengendara dapat diselamatkan.
“Alhamdulillah orangnya selamat, hanya motornya yang roboh,” ujar Suprianto saat dikonfirmasi melalui telepon.

Kerusakan jembatan ini bukan yang pertama kali terjadi. Beberapa tahun sebelumnya, bagian selatan jembatan juga pernah mengalami kerusakan dan sempat diperbaiki. Namun, kondisi struktur kembali melemah dan pada akhirnya kembali ambruk.

Pemerintah Desa Akui Sudah Melapor ke Dinas

Kepala Desa Kedung Dowo, Suprapto, membenarkan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi jembatan kepada dinas terkait.
“Surat sudah kami kirim sekitar pertengahan tahun 2024,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Ketika ditanya soal respons atau tindak lanjut dari dinas, Suprapto tidak merinci lebih jauh. Minimnya kejelasan ini membuat warga semakin mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani infrastruktur yang sangat vital bagi aktivitas harian masyarakat.

Enam dari Delapan Tiang Penyangga Putus

Menurut laporan resmi pihak desa, jembatan tersebut memiliki delapan tiang penyangga, dan kini enam di antaranya telah putus. Kondisi ini membuat jembatan benar-benar tidak aman dan tidak lagi layak dilalui.
Sebelumnya, dinas terkait sempat memasang papan peringatan yang membatasi akses jembatan hanya untuk kendaraan roda dua. Namun, kerusakan terus berkembang hingga akhirnya jembatan ambruk total di bagian utara.

Akses Warga Lumpuh, Desakan Perbaikan Menguat

Putusnya jembatan ini langsung berdampak besar pada aktivitas warga. Jalur tersebut merupakan akses utama masyarakat Kedung Dowo untuk bekerja, bersekolah, dan berdagang ke Desa Begadang. Kini, warga harus memutar jauh, yang membuat waktu tempuh meningkat drastis.

“Ini jalur utama kami. Kalau dibiarkan, aktivitas warga makin terhambat. Harusnya segera diperbaiki sebelum ada korban lebih parah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Warga berharap pemerintah segera menindaklanjuti laporan tersebut dan tidak lagi memberi janji tanpa realisasi, mengingat kondisi jembatan sudah sangat membahayakan. (team) 


Editor : Ester Mardiana. P

No comments

Powered by Blogger.