Geliat Bisnis Pengrajin Genteng Di Desa Pejaten Di Era New Normal

Bali_koranpatroli.com (Tabanan) Keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.potensi daerah dapat memberikan kontribusi dan dampak bagi perekonomian nasional.salah satu potensi yang dimiliki di desa Pejaten kecamatan Kediri tabanan adalah industri kerajinan "genteng pejaten" yang memiliki history nilai seni dan sosial ekonomi bagi warga masyarakat Pejaten.Sehingga dibutuhkan peran dari pemerintah terutama pemerintah daerah setempat melalui  Dinas koperasi dan UMKM kota Tabanan  dalam pemberdayaan industri kerajinan "genteng Pejaten".Kamis,9/7/2020

Ada banyak kendala yang di hadapi oleh warga masyarakat pengrajin genteng apalagi di masa sekarang ini dengan persaingan pasar yg semakin pesat dan bermunculan pesaing pesaing baru,kondisi seperti ini pengrajin "genteng Pejaten" sangat memerlukan kebijakan pemerintah dalam menghadapi kendala yang biasa, contohnya kendala klasik diantaranya akses permodalan,pemasaran,serta pendampingan dan perlindungan usaha pengrajin genteng Pejaten ini.

Desa Pejaten memiliki luas wilayah desa 203 Hektar dengan jumlah penduduk 4232 jiwa dalam 1388KK,dengan prosentase KK miskin 13,2%  dan desa Pejaten ini terbagi atas 8 Banjar yaitu Banjar dalem, Banjar baleran, Banjar Pejaten, Banjar dukuh, Banjar Pangkung, Banjar Badung, Banjar simpangan, dan Banjar Pamesan.

Disampaikan oleh I Gusti  Putu Sukarta. S.P,. Selaku Kepala Desa Pejaten Kecamatan Kediri Tabana,"Pihaknya Selalu memberikan Motivasi kepada warga masyarakat agar terus berkarya dan berkreatif, inovatif, produktif dalam pembuatan "Genteng Pejaten" ini, agar bisa meningkatkan mutu dan variasi model genteng yang terus mengikuti perkembangan jaman sehingga permintaan pasar selalu meningkat,"paparnya.

Lebih lanjut, Gusti Putu Sukarta mengatakan ,"Kami terus berkarya sebagai pengrajin "genteng pejaten"ini, senantiasa mendukung kebijakan pemerintah juga dalam meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, terutama dalam mengurangi angka pengangguran dengan merekrut tenaga kerja warga sekitar yang tidak terikat kerja di sektor formal,"tambahnya.

Selain kerajinan "genteng Pejaten" warga masyarakat Pejaten juga ada kerajinan gerabah,pengrajin bata expos,dan kerajinan keramik dari tanah liat, artinya masyarakat disini tidak fokus kepada satu kerajinan saja, mereka fokus pada potensi yang dimiliki sehingga bisa mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan keluarganya,"tuturnya.

Generasi muda di desa Pejaten mulai sadar akan pentingnya untuk memulai kembali apa yang menjadi tugas,sebagai penerus orang tua dalam hal ini keahlian yang turun temurun untuk melanjutkan keahlian sebagai pengrajin "genteng pejaten" ,mereka mulai fokus untuk menciptakan motif baru seperti meningkatkan kwalitas dan memberi warna cat pada genteng untuk menambah penampilannya, tujuan itu semua demi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat serta target yang ingin dicapai mendapatkan penghasilan lebih dan  kesejahteraan bersama.

Diceritakan lagi oleh Gusti Putu Sukarta,bahwa kerajinan "genteng Pejaten" ini pihaknya terus berkarya secara maksimal menyatukan misi untuk membangun kembali kejayaan di masa yang lalu, "genteng Pejaten" yang sudah tersohor dan dikenal kwalitasnya bahkan sampai lombok,Sumbawa,serta ke Jawa,"jelasnya.
Setelah dikompirmasi oleh wartawan media patroli.Com Gusti Putu Sukarta di ruangan kerjanya mengatakan, bahwa pihaknya memiliki  tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan warga masyarakat desa Pejaten dengan mengoptimalkan potensi yang masih belum tergali selama ini yaitu membina dan mengendalikan kreatifitas serta produktifitas hasil kerajinan "genteng Pejaten", gerabah, bata expos menjadikan desa industri yang maju dan mandiri," tutupnya.

Wartawan : Rudi media Patroli.

No comments

Powered by Blogger.