Korem 163 Wira Satya Dan Jajaran Intensifkan Pendisiplinan Masyarakat
Bali_Koran Patroli.Com (Denpasar) Pandemi COVID-19 belum juga menunjukan tanda-tanda menurun atau meredanya penularan kasus yang terjadi di masyarakat. Dalam catatan data yang ada masih banyak masyarakat yang terpapar oleh Virus Corona tersebut. Bukti nyata saat ini penyebaran COVID-19 banyak didominasi oleh terjadinya transmisi lokal dengan cluster yang semakin beragam.
Penularan dari orang ke orang masih banyak terjadi. Yang bisa dikatakan karena masih kurang taatnya kita dalam menghadapi pandemi yang terjadi. Masih banyak di antara warga masyarakat yang belum mentaati protokol kesehatan, padahal hal ini masih dipandang paling efektif untuk mencegah dan menghindarkan diri kita dari terpapar COVID-19.
Menindak lanjuti kondisi saat ini di samping sebagai tuntutan tugas yang sudah diterima dari Komando Atas serta mengacu pada Instruksi Presiden RI Ir Joko Widodo terkait pelibatan TNI-Polri dalam pendisiplinan masyarakat, maka Korem163/Wira Satya beserta jajaran serta melibatkan instansi lain baik Polri, Satpol PP, Satgas COVID-19, Linmas dan Pecalang semakin intensif dan masif untuk melaksanakan pendisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan.
Demikian dijelaskan Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., ketika dikonfirmasi terkait pelaksanaan kegiatan pendisiplinan masyarakat yang melibatkan seluruh satuan Jajaran Korem 163/Wira Satya yang ada di wilayah, Jumat (21/08/2020).
"Sebelumnya dan hari ini serta seterusnya kita makin mengintensifkan pendisiplinan masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan. Untuk itu saya selaku Danrem 163/Wira Satya telah memerintahkan jajaran satuan bawah mulai dari Kodim, Koramil dan Babinsa untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan aparat lainnya dalam pelaksanaan pendisiplinan masyarakat", jelas Danrem.
Dijelaskannya, sasaran pendisiplinan dilakukan di tempat-tempat umum yang memungkinkan terjadinya penyebaran COVID-19, seperti pasar tradisional, pasar modern semacam pusat perbelanjaan, daerah tujuan wisata, tempat ibadah dan fasilitas publik lainnya yang memungkinkan orang untuk berkumpul dan berkerumun.
Langkah-langkah yang kita lakukan di lapangan bersama instansi terkait adalah melakukan tindakan-tindakan persuasif mulai dari mengingatkan atau menegur untuk taat kepada protokol kesehatan termasuk juga menyiapkan masker bila benar-benar ada warga yang tidak bermasker.
Danrem sangat berharap kepada seluruh warga masyarakat khususnya di Bali untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan, karena penerapan protokol kesehatan adalah hal yang efektif dilakukan saat ini.
Kultur masyarakat Bali dengan menjunjung kearifan lokal dalam tatanan masyarakatnya seperti adanya desa adat sesungguhnya sangat efektif dalam mengimplementasikan protokol kesehatan terkait COVID-19. Terlebih juga kita memonitor semua desa adat yang berjumlah 1493 telah memiliki acuan yang sama yaitu pararem terkait COVID-19, maka ini juga menjadi referensi atau aturan yang efektif untuk pelaksanaan pendisiplinan masyarakat.
"Kita juga patut bersyukur sudah banyak mereka yang terpapar dan positif COVID-19 saat ini banyak yang negatif dan dinyatakan sembuh, tetapi akan sangat disayangkan bila dalam kondisi belum ditemukan vaksin ataupun obat untuk COVID-19, kita bersikap tidak peduli yang pada akhirnya penyebaran COVID-19 masih terus terjadi. Jika ini terus berlangsung tentu akan berpengaruh pada semua aspek kehidupan termasuk pemulihan ekonomi.
Kita juga memahami Bali sangat menggantungkan kehidupan masyarakatnya pada dunia pariwisata, jika wilayah Bali belum sepenuhnya dinyatakan aman untuk berwisata maka tentu tidak akan ada yang datang atau berkunjung. Untuk itu kita yang banyak bergantung pada sektor ini tidak akan dapat bekerja seperti dalam kondisi norma…
No comments