GELAR AUDENSI ORMAS LMP CIAMIS, SIKAPI PENANGANAN COVID - 19

Ciamis_Koranpatroli.Com


      Meningkatnya kasus  Positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Ciamis mendapatkan sorotan dari pemerhati kesehatan salahsatunya dari Laskar Merah Putih Kabupaten Ciamis.

Bertempat di Aula BPBD Kabupaten Ciamis,puluhan orang yang mengatasnamakan Ormas LMP melakukan sharing dan audensi meyikapi meningkatnya kasus pasien positif covid,carut marutnya penanganan pasien covid serta transparansi anggaran covid.

Kedatangannya di terima langsung oleh kepala Pelaksana BPBD Kab. Ciamis H. Dadang  Darmawan di dampingi PLT Kabid Kedaruratan dan Logistik Memet Hikmat Raden.,Aks, Kabid P2T  Dinas Kesehatan dr. Bayu Yudiawan M. Kes dan Kepala Kesbangpol H. Dede Sukendar,Senin (2/12/2020).

Ketua LMP Ciamis Prima Pribadi mengungkapkan,
Kedatangannya ke kantor BPBD Ciamis untuk sharering dan audensi terkait penangan covid yang di dilakukan oleh Pemkab Ciamis serta transfaransi penggunaan anggaran Covid.

Ia mengatakan  bagian dari kontrol sosial sangat menyayangkan kurang sigapnya Pemkab
Ciamis dalam penanganan wabah Covid-19.

Saat ini menurutnya kondisi pasien Covid meningkat secara derastis.
 
Meningkatnya pasien Covid,secara otomatis membuat RSUD Ciamis salah satu sebagai rujukan tempat isolasi pasien Covid,tempatnya sudah tidak memadai sudah over load, bahkan para medisnya banyak yang terpapar positif Covid

"ada 22 orang pegawai RSUD Ciamis positif Covid sehingga salah satu pelayanan medis RSUD di tutup"

Bisa di bayangkan pada saat satu keluarga terpapar covid, karena tempat isolasi penuh,mereka isolasi mandiri di rumah,lalu siapa yang memperhatikan dan menjamin mereka tidak keluar rumah juga  menjamin kebutuhan hidup sehari hari saat mereka memilih diam dirumah, "tegasnya.

Dari itu LMP Ciamis menuntut dan mendesak agar Bupati Ciamis untuk mengeluarkan SK Buapti, peruntukan tempat isolasi mandiri bagi masyarakat yang terpapar atau pasien positif covid, bukan hanya SK tempat isolasi saja,Bupati Ciamis di tuntut untuk mengeluarkan SK penanganan pasien yang meninggal di duga karena virus Covid yang isinya menjamin pembiayaan dari mulai biaya medis hingga penguburannya.

Ia mencontohkan adanya pasien positif covid yang meninggal tertahan di RSUD Ciamis salah satu faktor penyebabnya kurang siap di masyarakat dalam pembiayaan gali kubur serta rasa takut dan ketidak pahaman dalam penguburan mayat positif covid.

Saat ini penanganan Covid di Ciamis di pandang saling tuding dan tidak sinergis.

Menurutnya Pemkab bukan hanya secara himbauan saja dalam memerangi wabah covid,tetapi sinergi harus bersama dalam penanganan dan memerangi covid, pemkab pun harus melakukan sidak  ke kecamatan hingga ke desa,supaya paham betul kendala di paling bawah,"terangnya.
 
Mengakhiri kata audensinya LMP mempertanyakan transparansi anggaran untuk penanganan wabah Covid di Ciamis.

Mereka meminta Bupati untuk bijak dalam mengalokasikan anggaran tersebut tepat guna sesuai kebutuhan real di lapangan( tidak mubah)
Hal tersebut agar komintmen bersama dalam mencegah dan memerangi covid serta menekan angka positif covid dapat terlaksana dan masyarakat Ciamis terbebas dari Coronvirus

 "Solus populi suprema lex esto" keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi,"pungkasnya.

Seusai menerima audensi,Kepala Pelaksana BPBD Kab. Ciamis H
Dadang Darmawan mengapresiasi atas masukan dari Ormas (LMP) untuk membangun sinergitas guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Saya pikir ada ide-ide yang tersumbat,kedepan mudah-mudahan bisa terlaksanakan secara sinergis. Maka, Penanganan Covid-19 ini harus diimplementasikan bersama-sama,” jelas Dadang.

Selain itu,Ia menerangkan pola sinergisitas secara vertikal.

Ia mencontokan ketika masyarakat menggelar hajatan dan acara lain yang mengundang banyak orang, ini kan pengajuannya rekomendasinya ke desa atau kecamatan,artinya sinergis tersebut berangkat dari satgas  Desa dan Kecamatan.Ketika tidak terkendalikan dalam pemantauan dilapangan,maka Satgas Kabupaten turut serta mengendalikan pencegahan tersebut,” tutur Dadang.

Ketika ditanyai soal anggaran penanganan Covid-19,
Sesuai yang dilaporkan dalam rapat Paripurna untuk BPBD terjumlah kurang lebih Rp 300 juta rupiah dan untuk sekertariat per tiga bulan mengajukan Rp.50 Juta rupiah,adapun untuk anggaran covid, 19 itu ada di masing masing SKPD terkait, "pungkasnya.
 
Sementara kabid P2P Dinas Kesehatan dan juga sebagai jubir satgas Covid seusai menghadiri audensi dr. Bayu Yudiawan M.Kes
Saat di minta keterangannya mengatakan,
Ia membenarkan terkait bertambahnya  kasus Covid-19 di Ciamis dan itu sudah homogen,seluruh kecamatan sudah terpapar.

Kendati kasusnya terus bertambah hampir tiap hari, menurut dr Bayu, peningkatan kasus Covid-19 di Ciamis masih terbilang dalam batas terkendali.
Ia menjelaskan naiknya kasus Covid-19 salah satunya adalah karena gencarnya Pemkab Ciamis dalam melakukan tes swabb di berbagai tempat.
Hal tersebut di lakukan Pemkab untuk memastikan warganya bebas dari penularan virus Covid-19.

Ia menegaskan naiknya kasus Covid di Ciamis bukan tidak bekerjanya pemerintah dalam melakukan pencegahan tetapi peyebaran covid yang begitu cepat masuk ke wilayah Ciamis.
 
Ia mengatakan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat,bahwa penularan Covid-19 di Ciamis cenderung merupkan penularan lokal atau transmisi lokal (translok).

Penularan terjadi di rumah atau di lingkungan masing-masing dengan indikasi sebelumnya ada kasus positif di lingkungan atau daerah tersebut.

Mengakhiri wawancaranya dr. Bayu mengajak kepada seluruh masyarakat Kab. Ciamis untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mempedomani prokes dengan tetap melaksanakan 3M dan 1T, pungkasnya, ( Red, Team )


No comments

Powered by Blogger.