PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA SAGULING TETAP BERJALAN, WALAU DI MASA VADEMI COVID-19

Saguling, Bandung barat_koranpatroli.com



        Kepala désa di bandung barat yang boleh di bilang sukses dalam menjalankan tugas walau di dalam masa satu tahun menjabat kepala desa,
Beliau sukses dengan penghargaan dan program-program yang ia jalankan, walau situasi satu tahun berbarengan dengan masa vademi covid-19.


        Saat  team patroli berkunjung ke suatu desa yang ada di ujung wilayah kabupatén Bandung barat ini,  menemui kades saguling, LiA Mutiara,  saat beliau di tanya, dengan beberapa pertanyaan, apa yang melandasi sehingga maju sebagai kepala desa.

      Beliau menjawab, pertama -  tama, saya punya niat yang sangat mulia,, sesuai dengan jabatan yang di embannya,  hanya ingin semata- mata, mengabdikan dan merubah desa saguling lebih maju, katanya

      Kedepannya tentu dengan sumber daya manusia yang ada di sini ahamdulillah baru satu tahun ia menjabat,  sudah banyak program yang masuk, hingga menyelesaikan 15 titik pembangunan.


      Dengan mendapatkan penghargaan dari kemendes terkait penyaluran BLT  DD kita udah beres semua tepat waktu, makanya, dapat penghargaan ini, hanya itu saja, niat awal saya rasa rasanya bangga hati kalo saya menyumbangkan tenaga pikiran untuk desa saguling, ucapnya

   Lanjutnya, malah terkadang begini, keringat, tenaga, materi saya berikan untuk desa saguling, dan saya sedikitpun tidak mau pujian orang, biarin allah yang lebih tau, tuturnya.

         Saat ditanya tentang menjalankan program pembangunan di saat vademi covid-19, menurut Lia,,

            "sebetulnya dampak covid masuk ke Indonesia kan bulan pebruari kalo ga salah, sementara kan LKP sudah masuk di januari, kita sudah tentukan titik titik pembangunan dimana saja, begitu turun instruksi PMK sama kemendes, bahwasanya di utamakan untuk pemulihan penanggulangan covid dulu, ada istilah harus ada BLT DD, trus saya musyawarahkan lagi, sampai 4 kali musdesus, jadi saya tidak menentukan kebijakan sendiri sekalipun saya kepala desa, musyawarah untuk mufakat itu no satu, lanjut Lia,

        "Kalo keterbukaan seperti itu Alhamdulillah lancar aman, BLT DD tersalurkan, sudah di tetapkan termasuk pembangunan masih jalan, cuma begini yang tadinya kami anggarkan untuk 500 meter paling kami bisa anggarkan 250 meter karena setengahnya kami masukan ke BLT DD, karena kita harus ada kewajiban untuk menyalurkan BLT DD, misalkan ya untuk yang anggaran 10 juta nah jadi 5 juta karena terpenting sama yang BLT DD, tutur Lia,

        " Alhamdulillah di masa vademi pemdes Saguling menyelesaikan 15 titik pembangunan infrastruktur jalan seperti, ada TPT, rawat beton, ada pembangunan posyandu, semuanya merata tiap RW ada pembangunan, di utamakan kami tidak melihat kuantitas tapi kualitas, sekalipun pendek tapi kualitasnya oke, saya rawat beton hanya 150 meter tapi semuanya kualitasnya saya pakai jayamix nga ada kami pake coran manual, masih kata Lia,

         "Untuk Rutilahu kami serap dari aspirasi dewan, jadi sepintar pintar kita jangan cuma mengandalkan satu lubang, mengandalkan dari sana aja terus mah, kapan majunya kita,ada aspirasi saya kejar, kemarin saya dapat aspirasi dari dewan 10 rumah, ya Alhamdulillah, warga saya yang rumahnya pada rusak jadi pada bagus, dan saya pun dapat program sandes dan saya dapat 28 titik dan sudah terbangun, program 2020 ada SANDES, PT XL, BLT DD, pembangunan jalan sesuai Spek, bantuan bantuan dari yang lain saya serap".

    Saat terahir di tanya, Harapan untuk kedepan beserta pesan untuk warga masyarakat saguling,

       "Harapan saya ke depan ingin semua warga masyarakat sejahtera, di dukung dengan pelayanan pemerintah desa saguling yang lebih optimal di utamakan paktor kesehatan no satu, bukan so soan, tapi mémang seperti itu adanya, saya rasanya lupa makan yang penting warga masyarakat saya lebih awal, saya selalu titip ke RT, RW, saya selalu bilang begini

               "sampaikan atau laporkan kepada saya, mau jam berapapun, saya tidak mau mendengar ada warga yang kelaparan, jangan sampai warga saguling ada yang tidak makan, kalo ada yang mau ke rumah sakit ga punya uang, suruh datang ke rumah saya, secara pribadi ini, siap.
karena dengan namanya memakai anggaran desa jangankan sepuluh ribu, seratus ribu, apa lagi satu juta, itu memang harus di pertanggung jawabkan, tapi kalo uang sendiri ga bakalan ada yang meng audit, pesan saya jangan sampai ada warga yang merasa sungkan, pungkasnya.

Jurnalist: Asep cahyana.



No comments

Powered by Blogger.