MUI BABEL ‘TURUN GUNUNG’ BENARKAN PEMAHAMAN VAKSIN



Manggar- Beltim, Koranpatroli.com – Majelis Ulama Indonesia(MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyesalkan masih adanya sebagian kecil tokoh agama yang menghasut masyarakat agar tidak mau divaksin. Padahal vaksin merupakan salah satu ikhtiar agar umat selamat dari wabah COVID-19.


          Untuk itu, MUI Kepulauan Babel menggelar road show ke 7 Kabupaten/ Kota di Provinsi Babel untuk memberikan pemahaman yang benar terkait penanganan COVID-19 melalui perspektif keagamaan berbasis Fatwa MUI. Mengingat masih banyak masyarakat yang memperoleh pemahaman yang keliru.



          “Kita hadir ke sini agar tidak ada lagi pemahaman yang salah mengenai keberadaan COVID-19.  Soalnya di masyarakat kita sampai sekarang masih ada yang masih tidak percaya adanya COVID-19, sudah jenuh dan bermacam-macam lagi,” ungkap Ketua MUI Kepulauan Babel H. Saipul Zohri di Ruang Rapat Bupati Beltim, Selasa (7/9/21).


          Dikatakan Saipul jika sesuai Fatwa MUI, wabah COVID-19 sangat mematikan. Dalam agama Islam menjaga jiwa, diri, dan keselamatan umat adalah hal yang utama.  


“Hukumnya wajib menjaga diri, pertama kita harus melaksanakan vaksin karena harus berikhtiar atau usaha agar kita terhindar dari kematian. Ke dua ikhtiarnya melaksanakan prokes,” kata Saipul.


Saipul bahkan menyebut masih ada tokoh agama yang menentang dan mengajak umat agar tidak mau divaksin. Menurutnya hal itu merupakan kekeliruan yang harus diluruskan.


“Makanya kita turun, menghantam isu-isu tersebut agar masyarakat kita tidak kebingungan. Kalau pribadinya tidak mau divaksin, silahkan, tapi jangan menghasut orang lain agar tidak mau divaksin,” sesal Saipul.


Terkait kehalalan vaksin, diakuinya masih ada yang tidak halal karena mengandung enzim babi. Namun dalam kondisi darurat, MUI masih bisa memperbolehkan karena pertimbangan untuk mengurangi kemudaratan yang lebih besar.


“Vaksin bermacam-macam, kalau Sinovac itu halal dan suci. Sinopharm dan AstraZaneca mengandung enzim babi namun masih boleh dipergunakan karena darurat. Untuk Phizer dan Moderna kita masih tunggu kajiannya,” ujar Saipul. (Patroli Babel)


Editor : Muhendi. S. Kom.i

No comments

Powered by Blogger.