Nirwan Hermawan Angkat Bicara Terkait Datangnya Surat Ke 3 Dari Pihak Disdik



Purwakarta_koranpatroli.com

Desas desus kasus permasalahan seorang calon kepala desa sukajaya, kecamatan sukatani, kabupaten purwakarta, Atas nama (Nirwan hermawan) yang di duga mempergunakan ijazah palsu itu tidak benar di perkiraan itu kesalahan di pihak yayasan. 

Berawal datangnya surat jawaban dari Disdik yang menyatakan hasil verifikasi dan validasi terhadap ijazah Nirwan hermawan yang mengikuti ujian paket B tahun 2008 di No induk peserta yang tercantum dalam ijazah tersebut atas nama orang lain. 



Untuk lebih memperjelas team awak media koranpatroli.com mendatangi panitia pemilihan kepala desa sukajaya dan bertemu ketua panitia (Cucu solehudin) Rabu 06/10/2021.

Kepada awak media koranpatroli.com Cucu solehudin menjelaskan mengapa bisa meloloskan balon kepala desa menjadi calon kepala desa, di saat pihak Disdik belum memutuskan hasil verifikasi. 

"Kami para panitia ketika menerima bakal calon, kemudian mengikuti tahapan dan disana tahapannya ada verifikasi ke tiap intansi, saya menugaskan dua anggota untuk memverifikasi ke setiap intansi yang 3 lolos yang 1 tersangkut, dengan alasan disana di berikan keterangan bahwa ijazah atas nama Nirwan hermawan tidak ditemukan datanya, kemudian kami sudah berembuk berbicara untuk meng'anulir pada waktu itu," Tuturnya. 



"Tapi lanjut ia, pada tanggal 9 juni datang surat dari Disdik disana keterangan nya, masih dalam proses pencarian data, yang akhirnya kami kebingungan dan kami meminta pendapat dari pihak panitia kecamatan, jawabannya "Nanti aja Bapak juga tidak bisa memutuskan sendiri"  sedangkan penetapan tanggal 14 juni, sehingga Muspika berikut DPMD pada waktu itu, berkesimpulan bersama pihak yayasan yang mengeluarkan ijazah nya, bertanggung jawab sepenuhnya, sehingga pada tanggal 14 juni kapi tetapkan bakal calon menjadi calon," Ujarnya. 

Masih kata ia, "Ketika sudah menjadi calon tetap pada waktu itu datang surat yang ke 3 dari dinas, dengan isi surat "Ijazah atas nama Nirwan hermawan peserta ujian pada paket B pada PKBM raharja sukasari tahun 2008 tidak ditemukan dan no induk peserta yang tercantum dalam ijazah tersebut atas nama orang lain" Itu isi surat ke 3, dari Disdik," Ungkapnya

"Tapi mengacu pada PERBUP disana ada pasal 33 no 4, isinya (ketika bakal calon sudah ditetapkan menjadi calon maka tidak dapat dibatalkan dan calon tidak bisa mengundurkan diri, kecuali calon tersebut dijerat secara hukum dan meninggal dunia) itu aturan Perbup," Kata Cucu. 

"Sehingga masih kata cucu, "Kami tidak bisa berbicara banyak dan mengikuti Perbup itu sendiri, Dan pihak muspika dan yayasan yang mengeluarkan ijazah bertanggung jawab kalau nanti terjadi ada apa-apa," tutur Cucu. 

Di tempat terpisah tanggapan dari calon kepala desa no urut 1 (Nirwan hermawan) atas datanya surat ke 3 dari pihak dinas, dan setelah dirinya sudah di tetapkan jadi calon, mengapa datang surat itu tidak dari awal menurutnya itu mungkin ada unsur saingan dari lawan politik. 

"Kenapa surat ke 3 dari dinas timbulnya setelah kami di tetapkan jadi calon dengan no urut 1, kenapa ga dari dulu, ini ada apa," tuturnya

"Bagi kami kalau pun harus mundur, kami siap mau gimanapun juga sekiranya jadi " Madorot" mencalonkan kepala desa, saya akan mundur, saya ridho udah habis uang ratusan juta, untuk bangun jalan, bangun mesjid, jika harus mundur ga apa-apa," Ujar Nirwan. 

"Kita itu disini mau berbakti ke masyarakat, tuntutan kepala desa itu bukan tuntutan hal apapun, makanya kalau mau di kumpulin semua calon ayo, mari kita adu aspirasi, semua di saksikan oleh panitia-panitia, ayo," tandasnya.

"Mau apa sih jadi kepala desa itu,?? 
Jangan membahas anggaran 1,m jangan, anak kecil juga bisa kalau gitu mah, itu udah ada ranahnya dari pemerintahan, alur uang itu kemana, caranya gimana memajukan masyarakat desa sukajaya itu, dan apa kekurangan di desa sukajaya itu, harus tau," tutur Nirwan. 

Nirwan hermawan sudah merasa lelah karena banyak rintangan dari menjadi balon dan sekarang sudah jadi calon kades, bahkan sempat mau mengundurkan diri. 

"Sebenarnya kami dari awal sudah lelah disini, kami disini dari awal mau mundur tidak mencalonkan tapi kami dipinta warga untuk mencalonkan, warga masyarakat beserta tokoh masyarakat berbondong-bondong pada datang kesini untuk memberi dukungan agar kami tetap maju di pilkades," tutur nirwan. 

"Untuk prinsip saya pribadi 1 permasalahan itu adalah guru, saya ambil sisi positif nya, barang kali kami ada milik dan rizqinya menang jadi kepala desa, saya sudah tau nanti, oh kaya begini dunia politik itu, saling sikut, di serang lawan, jahatnya politik gimana, ini akan menjadi pelajaran saya nanti," Pungkas Nirwan. 


Reporter: Asep cahyana.
Editor : Ester Mardiana.p

No comments

Powered by Blogger.