Oknum Dinas Sosial Provinsi Jabar Diduga Potong Dana Hibah Yayasan Nur Jannah Cendikia
Lembang, Bandung barat_koranpatroli.com_Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) selanjutnya memberi program untuk menyalurkan dana hibah melalui program dana hibah kompetitif bantuan ini disiapkan untuk diberikan kepada masyarakat, organisasi atau lembaga.
Untuk anggaran hibah provinsi bagi yang mengajukan sudah cair dari mulai gelombang 1 sampai dengan 11 di terima oleh yayasan, organisasi dan lembaga pada bulan Juli, Agustus dan September tahun 2024.
Setiap yayasan atau organisasi keagamaan sedikitnya mendapatkan Rp 100 juta bahkan hingga mencapai Rp 600jt, lain halnya dengan Yayasan Nur jannah cendikia yang legal formal nya jelas, siswa atau santrinya banyak hanya mendapat Rp.72.000,000.
Saat awak media Patroli mengkonfirmasi ke kantor Yayasan Nur jannah cendikia pada Kamis 14/11/2024, jumlah yang di terimanya melalui Bank BJB Dinsos Provinsi berbeda, dari data jumlah yang tetera pada Pergub dan sudah di tanda tangani PJ Gubernur Bey Machmudin, yayasan tersebut hanya mendapat sekitar Rp. 50.400,000 saja.
Menurut dewan pembina Yayasan Nur jannah cendikia (Yopi firmansyah S.pdI) saat di konfirmasi menceritakan kronologi kejadian dari awal sebelum pencairan anggaran tersebut yang mana ia sangat kecewa setelah melihat data Pergub jumlah anggaran berbeda dengan yang di terima Yayasan Nur jannah cendikia.
"Awalnya saya dapat surat ini dari ibu rose rosmala dari dinas sosial Kabupaten Bandung barat, dan saya menerima surat pencarian bansos yang mana didalamnya yayasan Nur jannah cendikia mendapatkan angka (lima puluh juta empat ratus ribu rupiah) dengan surat yang dikirimnya melalui WA, kemudian memang kita pun menerima cair dari Bank BJB itupun (Lima puluh juta empat ratus rupiah)," tuturnya.
"Tapi kemudian setelah barusan saya mendapatkan informasi dari Pergub tentang hibah yang cair ini ternyata nilai angka nya (Tujuh puluh dua juta rupiah) nah ini kan jelas ada perbedaan angka yang sangat mencolok Rp21,600, 000 yang tidak ada, Nah pertanyaan saya yang Rp21,600,000 ini uang nya kemana," ungkapnya.
"Sedangkan Yayasan Nur jannah cendikia ini legal formal nya jelas, yayasan nya jelas, akta nya jelas, pesantren nya jelas siswa santrinya ada no statistik pesantrennya jelas, maka saya disini mempertanyakan ini uang yang sisanya kemana sedangkan ini adalah hak anak-anak yang memang betul-betul mondok di pesantren Baitul jannah dibawah Yayasan Nur jannah cendikia dan LKSA Nur jannah, ini harus segera di ungkap dan tidak boleh lagi terjadi kesalahan seperti ini dan kembalikan uang yang Rp.21.600,000 adalah hak kami Yayasan Nur jannah cendikia LKSA Nur jannah cendikia," tandasnya.
Selain permasalahan anggaran yang berbeda dari jumlah yang di terima, Dewan pembina Yayasan Nur jannah cendikia pun sangat kecewa setelah melihat Yayasan lain yang ia tau diduga tidak jelas siswa atau santrinya mendapatkan jumlah yang lebih besar dari Yayasan Nur jannah cendikia.
"Jadi tanggapan dari saya kepada Dinas sosial tolong di cek dan survei secara detail, siswanya jumlahnya berapa, warga didiknya di verifikasi, kemudian Dinsos harus melihat yang mana ni Yayasan yang penting dan mendesak, jadi ini harus segera perbaikan untuk Dinsos ke depannya," paparnya.
"Saya sangat kaget ketika ada Yayasan yang mendapatkan lebih gede dari Yayasan saya padahal disana anak-anaknya ga ada yang nginep beda dengan santri yang saya mondok, makan sehari 3 kali dan tidak ada satupun yang bayar," pungkasnya.
Reporter: Asep yana
Editor : Ester Mardiana. P
No comments