Banjir Rendam Ratusan Rumah di Jakarta Timur


Jakarta_koran patroli.com. Sebanyak ratusan rumah di kawasan Jakarta Timur terendam banjir akibat hujan lebat pada Sabtu (22/2) malam hingga dini hari. Air di antaranya masuk ke rumah-rumah di Cipinang, Kampung Melayu dan Perumahan Pulomas, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo Gadung.

Di Kampung Melayu, hujan deras mengakibatkan Kali Sunter meluar pada Minggu (23/2) pagi dan merendam rumah di RW 03 juga Rw 04. Sebanyak ratusan warga dari dua wilayah Rukun Warga (RW) ini dievakuasi ke pelataran masjid setempat.

"Ketinggian air di lokasi terparah hampir mencapai dua meter sejak subuh tadi," ujar Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman dikutip dari Antara.
Agus mengatakan proses evakuasi dilakukan petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur dan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) menggunakan bentangan tali tambang yang dikaitkan dari satu tiang ke tiang listrik.
Tali tambang digunakan warga untuk berpegangan saat berjalan menuju dataran tinggi. Sementara sebagian lansia dan anak-anak dievakuasi menggunakan perahu karet Damkar.

"Saya baru selesai naikin barang ke atap yang penting tidak terendam," ujar warga setempat Mufrodi saat dievakuasi menerobos banjir melalui tambang.

Tali tambang menjadi jalur evakuasi yang harus ditempuh warga akibat arus banjir dari luapan Kali Sunter yang deras.

Sementara itu, Perumahan Pulomas terendam banjir setinggi satu meter. "Air naik sejak pukul 02.00 WIB. Air mencapai puncaknya sekitar jam 06.30 WIB," kata warga setempat, Yudi (41) di Jakarta.

Ratusan rumah tinggal yang rata-rata dibangun dua lantai terendam banjir hingga ke dalam rumah. Sebagian warga tampak bertahan di lantai dua rumah, sementara yang lainnya memilih mengungsi ke rumah saudara maupun kolega terdekat.
"Kami akhirnya ngungsi juga sebab listrik padam dan susah nyari makan, harus ke luar rumah," ujar warga lainnya Sutirno (52).

Warga ke luar rumah dengan naik perahu rakit yang dibuat secara swadaya menggunakan rangkaian kayu yang diikat dengan jerigen. Mereka mengungsi ke lokasi aman untuk menunggu situasi air surut.

"Kelihatannya sudah mulai surut sebab sudah melewati top level," cerita Sutirno.

Selain akibat elevasi lahan perumahan yang rendah, kata dia, banjir juga dipicu kondisi saluran air yang tidak berfungsi optimal.

"Kami sudah lapor juga ke pengurus RW dan kelurahan kalau saluran perlu dinormalisasi," kata dia lagi.

No comments

Powered by Blogger.