SEKOLAH SMP PGRI NGAMPRAH BELUM PUNYA MUSHOLA YANG LAYAK, BANGUNAN DALAM SEKOLAH PUN MEMPRIHATINKAN.

Ngamprah, Bandung barat_koranpatroli.com


Negara kesatuan Républik Indonésia akan maju, jika anak-anak bangsa sebagai penerus bisa pintar, cerdas,  karena sekolah dan belajar itu penting bagi masa depan Bangsa, oleh karena itu di harapkan Pemerintah terkait atau semua alumni smp PGRI ngamprah, terbuka hatinya dan peduli terhadap sekolah.

Menurut pantauan awak media PATROLI, rabu (10/02/21), Sekolah SMP PGRI ngamprah yang ada di wilayah kecamatan ngamprah, mempunyai 250 murid dan 22 guru. Bangunan dalam bagian atas sekolah sangat memprihatinkan, atasnya udah pada lapuk dan pada bolong,  juga sampai saat ini sekolah belum mempunyai mushola yang layak.


Menurut kepala sekolah SMP PGRI ngamprah (Teddy cahyadiana, SE ) mengatakan.

"Visi dan misi smp PGRI ngamprah yaitu Rancage, relizius itu yang pertama, jadi, ini ketika nanti itu anak sekolah di KBB, seperti biasa normal, anak itu benar-benar bisa, mereka itu memahami tentang keislaman, terutama kan murid di sini 100% muslim, itu jadi kami inginnya punya mushola yang layak," tuturnya.

 "Karena sekarang mushola di sini hanya ukurannya itu, 2,5 meter ke 6 meter, ini ada sedikit lahan dari saya di atas sudah di dak, tinggal melanjutkan Bapak itu menginginkan, supaya ada mushola yang layak itu, dengan ukuran sekitar 7 meter ke 8 meter kurang lebih," imbuhnya,

Masih kata beliau,    "bertujuan untuk membangun mushola itu meningkatkan relizius untuk siswa, dan nanti jikalau masyarakat itu menitipkan anaknya di sini, itu ada nilai pleusnya, keimanannya, ketakwaannya terutama agama kita Islam," tuturnya.

 "Untuk saat ini kebetulan disini sekolahnya itu, udah mengacu ke kurikulum 13, yaitu ada sampai dengan 14,30, jadi kan untuk sholat Dzuhur bersama, bahkan sampai sholat ashar, di sini kami sedikit kerepotan," ujarnya.

Masih kata beliau, "udah ada program, sudah di jalankan, untuk tiap pagi-pagi itu, yaitu sholat Dhuha bersama, itu karena belum punya mushola, kami itu sholat di lapangan, boleh di lihat bukti, foto-fotonya nanti," imbuhnya.

 "Untuk saat ini kami terganjal situasi pandemi covid-19, sumber dana harus menunggu ada bantuan dari pihak dinas, mungkin selanjutnya berharap ada donatur-donatur yang peduli terhadap sekolah, terutama para alumni. Contoh Misalkan di SMP PGRI padalarang ya, itu yang menggerakkan para alumni," tuturnya

Masih kata beliau, mengharapkan alumni juga bisa membantu kami, walaupun kami itu berharapnya sangat besar sekali, karena kan harapan dari kepala dinas (Asep Dendi) yaitu mengatakan untuk alumni, harapannya itu, "ngaraksa, ngabina, melihara sakola urang baheula" jadi tujuan pa kadis sangat baik," ungkapnya.

 "Harapan kami, buat alumni, jangan sampai sebatas, reunian, di harapkan ada sedikit kontribusi bagi sekolahnya yang dulu, juga harapan kepada masyarakat ngamprah, para donatur yang peduli ke pendidikan, peduli kepada kerohanian, mohon bantuannya, kami di sini bertujuan, mencerdaskan anak bangsa kita,"pungkasnya.


Jurnalist: Asep yono.



No comments

Powered by Blogger.