KELUARGA BESAR ADAT MARGA WAEL DUSUN KOTBESY MENGUTUK KERAS PEMBERITAAN OKNUM WARTAWAN ORASI RAKYAT.COM

 


Waelata_KoranPatroli.com

   Dusun Kotbesy ,Paskah pemberitaan yang diterbitkan oleh salah satu oknum wartawan berinisial LTO dari media on line Orasirakyat ,Com. berkantor di desa Labuang Kabupaten Buru Selatan pada tanggal 4 april 2021 , sangat melehcekan marga salah seorang kep - Soa adat dusun Kotbesy. Senin 5/4/2021

   keluarga besar adat kotbesy tidak merasa puas dengan pemberitaan tersebut karna jabatan kep - soa itu sakral serta sudah diatur dengan marga dari turun temurun , bukan sesuka hati , oleh karna itu sdr LTO harus bisa bertanggungjawab dengan apa yang telah diberitakan .

   Ini bukan masalah biasa tetapi ini menyangkut harga diri dari seorang Kep - Soa dan Marga besar adat Kotbesy 

  Salah satu pemuda adat dusun Kotbesy yang namanya tidak mau dipublikasikan Mengatakan " kami sangat menghargai karya tulis dari abang - abang wartawan dan juga jami sama sekali tidak menghalang - halangi tugas abang - abang , tetapi kalau abang - abang mau buat berita tolonglah berkonfrmasi dengan org yang ingin abang - abang beritakan , karna kami yakin dan percaya dengan adanya pemberitaan berarti ada keterbukaan informasi ke publik .

  Dan juga jangan hal yang tidak benar diberitakan apalagi menyangkut marga dan jabatan salah seorang tokoh adat ( Kep - Soa ) karna kebanyakan pemberitaan dilapangan itu diduga Copi paste , karna oknum-oknum wartawan juga tidak ada di Tkp dan juga banyak sekali pemberitaan yang tidak berimbang karna tidak sesuai dengan 5w dan 1h.

  Oknum wartawan berinisial LTO saat dikonfirmasi via tlp oleh MANSUAR WAEL Kep - Soa adat dengan jabatan Seget Kotbesy mengatakan " Berita ini dibuat karna laporan , dan menyangkut sumber yang memberikan informasi itu rahasia kemudian oknum wartawan berinisial LTO menutup telpon seluler miliknya dan ketika dihubungi kembali telpon seluler miliknya sudah diluar jangkauan . ( doc terlampir ) 

   Kep - Soa adat Kotbesy saat dikonfirmasi dikediamanx mengatakan " 

Beta tetap mendukung program yang dilakukan oleh Bapak Kasat dan Bapak kapolsek waeapo dan beta juga tidak pernah menghalangi , dan beta juga seng larang sdr LTO oknum wartawan yang buat berita tetapi berita itu juga diduga melecehkan beta pnx marga karna beta Kep - Soa Wael Kotbesy bukan beta Kep - Soa Belen dan beta pnx marga Wael bukan beta marga Belen . 

  saran beta kalau mau jadi seorang wartawan itu diusahakan harus propesional dan selalu mengedepankan kode etik jurnalis , jangan sesuka hati bikin berita bikin rakyat pusing karna sudah pernah terbukti beberapa tahun yang lalu ada berita yang diterbitkan terkait aktifitas di gunung nona dengan seribu tenda dan seribu penambang itu saja tidak benar tambah kep - soa.

  Wakil ketua pemuda adat kotbesy ditempat terpisah mengatakan kalau menyangkut SMAKET dan BABETO untuk buka tambang itu tidak benar karna hasil rekaman dilokasi kegiatan itu ada yang di sampaikan olh bapak Kep - Soa Dava ( MA DAVA ) Kasim Belen di Lokasi tambang emas Leabumi . 

  Dan terkait isu bahwa ada pembagian dan keterlibatan anggota pos pam gb dalam pengelolaan dan pembagian 70, 30 itu tidak benar dan itu hoax karna saya secara pribadi juga pernah ikut bersama - anggota personil TNI/POLRI pos pam gb dalam giat patroli gabungan dan tidak ada aktifitas yang menonjol yang ada hanyalah aktifitas kodok - kodok dan badulang yang dilakukan oleh masyarakat adat , kemudian sangat susah untuk menghalau penambang masuk ke areal tambang karena mengingat jumlah anggota personil pos pam gb sangat terbatas ( sedikit ) baru wilayahnya terjal serta berjurang - jurang , dan penambang disaat melihat anggota personil pos pam TNI / POLRI melakukan patroli mereka lari masuk hutan untuk bersembunyi kemudian apabila anggota personil pos pam TNI / POLRI kembali ke pos pengamanan maka mereka kembali muncul dari hutan dan masuk k areal tambang tersebut .

  Sekali lagi saya katakan terkait kegiatan anggota personil TNI / POLRI pos pam gb oknum wartawan dalam kegiatan pengolahan bahkan kegiatan bagi - bagi karna mau bagi - bagi bagaimana sedangkan tambang ada tutup total oleh pemerintah pusat.


Reporter , JHON K MANUPUTTY 

Penulis , JHON K MANUPUTTY

No comments

Powered by Blogger.